Ikan bawal air tawar (Colosoma macropomum) merupakan ikan yang cukup banyak diminati oleh masyarakat sebagai ikan konsumsi karena rasa dagingnya yang enak. Sedangkan para petani menyenangi membudidayakan ikan ini adalah karena cara membudidayakannya yang relatif mudah, biaya produksi relatif murah, serta pertumbuhannya yang cepat.
Pada ikan bawal air tawar (Colosoma macropomum), teknik pembenihan yang umum diterapkan oleh para pembenih adalah secara semi -buatan, dimana induk jantan dan betina sebelum memijah terlebih dahulu dirangsang dengan menggunakan hormon hipofisa atau hormon buatan (ovaprim), sedangkan pemijahannya terjadi secara alami (memijah sendiri).
Induk ikan bawal tawar (Colosoma macropomum) yang siap dipijahkan adalah induk jantan dan betina yang mempunyai berat lebih minimal 2,0 kg, dimana induk-induk tersebut masing-masing telah matang gonad (kelamin).
Parameter Ikan BawalSuhu | Oksigen | pH | jumlah telur |
---|---|---|---|
26-29 | > 4 | 5-7 | 300.000-500.000 |
Ciri Indukan Bawal
- Pada induk ikan bawal jantan yang matang gonad dicirikan dengan warna bagian dada yang merah cerah, serta kalau distripping ke arah bagian perut akan keluar sperma (cairan putih susu).
- Sedangkan pada induk betina ciri yang matang gonad dapat dilihat dari bagian perutnya yang mengembang (besar).
- Adapun untuk memastikan bahwa telur induk betina sudah matang gonad sebaiknya contoh telurnya diambil menggunakan kateter (canulator), yaitu dengan memasukkan kateter ke dalam bagian urogenital (lubang kelamin betina) yang terdapat saluran kantung telurnya (oviduct) sedalam ± 2,5 cm, lalu diisap secara perlahan sehingga telur sebagian masuk ke dalam selang kateter.
- Apabila telur sudah berbentuk bulat, warnanya kehijauan, serta mempunyai ukuran yang seragam, menandakan induk sudah matang kelamin dan siap dipijahkan.
Memijahkan induk bawal air tawar (Colosoma macropomum)
- Wadah untuk memijahkan ikan bawal air tawar ini bisa berupa bak semen atau bak fiberglass, dimana wadah sebelum digunakan harus dibersihkan dari kotoran yang terdapat, diisi dengan air bersih dan diberi aerasi yang keras agar nanti telur-telur bawal tetap melayang-layang di air dan di beri blower.
- Selanjutnya induk-induk betina dan jantan yang sudah selesai disuntik disatukan pada wadah pemijahan yang sudah disiapkan.
- Biasanya induk-induk akan memijah pada tengah malam sampai subuh, dimana induk betina mengeluarkan telurnya yang diiringi dengan induk jantan membuahi telur-telur tersebut dengan mengeluarkan spermanya. Pembuahan secara ovipar ini akan menghasilkan telur-telur yang sangat banyak yang dapat dilihat dari telur-telur terdapat berwarna putih jernih melayang-layang di air.
- Telur yang biasanya berukuran kecil ketika dilepaskan ke air dan dibuahi akan mengembang sehingga mencapai ukuran beberapa kali lipat ukuran asalnya.
Peralatan Pemijahan
- Blower/Aerator
- Selang aerasi
- Seser induk
- Hapa
- Spuit
- Hormon ovaprim
- Aquadest
- Induk jantan dan betina matang kelamin
Langkah Kerja:
- Siapkanlah wadah pemijahan sesuai kebutuhan.
- Hitunglah kebutuhan hormon untuk penyuntikan pertama dan kedua ,lalu ambil hormon pada botolnya menggunakan spuit sesuai kebutuhan, untuk menjamin hormon masuk dan bereaksi dengan baik didalam tubuh induk, encerkan hormon tersebut dengan aquabidest dengan perbandingan 2 – 4 kali lipat.
- Tangkaplah induk betina lalu suntiklah pada bagian punggung sebelah kanan untuk penyuntikan pertama, selanjutnya pada punggung sebelah kiri untuk yang kedua (agar induk tidak stress).
- Pada saat penyuntikan ke dua induk betina lakukanlah penyuntikan induk jantan dengan jumlah hormon yang sudah ditentukan.
- Masukkanlah induk-induk yang sudah disuntik ke dalam wadah pemijahan.
- Tutuplah wadah pemijahan dengan menggunakan bahan yang dapat menjaga induk-induk tidak loncat dari dalam wadah ke luar.
- Amatilah proses pemijahannya, apabila proses pemijahan sudah selesai segera tangkap induk-induknya untuk dipindahkan ke kolam pemeliharaan induk.
Menetaskan Telur Bawal
- Untuk penetasan telur hembusan blower (udara) harus selalu besar agar telur selalu teraduk (melayang-layang) dalam air, sebab apabila ada telur yang mengendap (tidak teraduk) akan menyebabkan tidak mau menetas.
- Penetasan bisa dilakukan langsung di wadah seperti bak fiberglass, bak semen, akuarium, atau pada corong tetas asal dengan syarat kualitas airnya baik serta kondisi airnya selalu mengeluarkan gelembung udara agar telur terus teraduk .
- Ketika saat penetasan telur, agar kandungan amoniak tidak terlalu tinggi sebaiknya setiap 2 -3 jam sekali selalu dilakukan penggantian air. Karena apabila kandungan amoniak tinggi akan menyebabkan telur gagal menetas atau larva yang baru menetas akan mati.
- Setelah ± 14 jam sejak telur dipindahkan dari bak pemijahan telur sudah mulai menetas.
- Pada saat pemeliharaan larva hal yang harus dilakukan adalah menjaga kondisi kualitas air agar tetap baik. Diantaranya yang penting dilakukan ialah menyifon kotoran organik yang terdapat pada air, serta melakukan penggatian air secara parsial (0,5 – 0,7 bagian air).
- Larva bawal mempunyai cadangan makanan berupa kuning telur (Yolk) yang besar. Biasanya cadangan makanan tersebut akan habis setelah berumur 3 – 4 hari setelah menetas. Oleh sebab itu penyiapan makanan alami berupa artemia, kutu air baru diberikan pada hari ke 4 atau ke 5.
Semoga Bermanfaat
0 Comments