Cara Pembesaran Budidaya Belut (Monopterus albus) dalam Drum adalah cara budidaya belut menggunakan bekas tong atau drum yang dibuat lubang pada samping tong atau drum. lubang tersebut berbentuk persegi panjang. Syarat lubang 40% dari total tinggi lebar, dengan tinggi lebar merupakan tinggi dari samping drum ke samping drum lainnya.
Lubang yang tidak sampai lebih dari 50% berfungsi agar belut tidak mudah keluar dari drum, model drum yang membuat pintu dari drum berbentuk setengah lingkaran membuat belut tidak dapat keluar sehingga aman untuk tempat budidaya dan hemat tempat. Usaha budidaya belut dilahan sempit menggunakan media drum atau tong plastik merupakan alternatif yang baik bagi pemilik yang tidak mempunyai lahan cukup luas.
Lubang yang tidak sampai lebih dari 50% berfungsi agar belut tidak mudah keluar dari drum, model drum yang membuat pintu dari drum berbentuk setengah lingkaran membuat belut tidak dapat keluar sehingga aman untuk tempat budidaya dan hemat tempat. Usaha budidaya belut dilahan sempit menggunakan media drum atau tong plastik merupakan alternatif yang baik bagi pemilik yang tidak mempunyai lahan cukup luas.
Baca Juga : Cara Budidaya Belut di Air Bersih
Persiapan makanan sebelum Budidaya Belut
Makanan merupakan hal pokok dalam kelangsungan hidup belut. karena belut adalah hewan pemakan daging dalam hal makanan cukup sulit didapatkan, sehingga perlu persiapan pakan sebelum melakukan budidaya belut. agar terhindar dari kekurangan Makanan
Pakan utama belut dapat berupa cacing tanah, keong mas, bekicot, ikan runcah dan berbagai daging lainnya. Perlu diperhatikan pakan harus murah untuk meminimalkan biaya budidaya.
Perlengkapan
- Tong/drum, disarankan dari bahan plastik, supaya tidak berkarat.
- Paralon.
- Kawat kasa.
- Tandon penampungan air.
- Ember, serok, cangkul, baskom, jerigen dll.
Suhu | Suhu | Oksigen | pH | jumlah telur |
---|---|---|---|---|
26-28 | 26-28 | >2 | 6-7 | 500-1000 |
Persiapan dan Teknik Budidaya
Budidaya belum dalam drum, yang perlu dilakukan dalam pembesaran belut ini, dibutuhkan tempat untuk budidaya belut tersebut, tekniknya sebagai berikut :
1. Drum
Bahan Drum dapat dari plastik atau besi. Sebelum dipakai khusus drum besi bersihkan dari karat dan di cak ulang dan diamkan sampai kering tak berbau, isi drum besi dengan air diamkan 2 hari. setelah itu buang airnya.
Drum yang digunakan harus dalam keadaan bersih, tidak bocor, tidak berbau, sebelum pemakaian bersihkan telebih dahulu, isi air diamkan 12 jam, keringkan 3 jam siap pakai.
Drum yang digunakan harus dalam keadaan bersih, tidak bocor, tidak berbau, sebelum pemakaian bersihkan telebih dahulu, isi air diamkan 12 jam, keringkan 3 jam siap pakai.
Berikut Cara merakit Drum/tong untuk budidaya belut :
- Letakkan tong pada posisi mendatar, agar media menjadi lebih luas.
- Buka bagian tengah drum/tong, sisakan 5 cm pada sisi kanan dan kiri.
- Pasanglah tumpuan/ganjal supaya drum/tong tidak menggelinding, atau bergerak.
- Buat saluran pembuangan dibawah drum, letaknya dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
- Buat peneduh, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan terkena langsung ke permukaan drum/tong, bahan bisa dibuat dengan memasang shading net/waring atau bisa juga dengan bahan yang murah dan mudah didapat lainnya.
2. Media Tanah
Tanah untuk pemebesaran budidaya belut sebaiknya tanah yang tidak berpasir, tidak terlalu liat serta masih memiliki kandungan hara, disarankan untuk menggunakan media tanah dari sawah, atau dapat pula menggunakan media tanah bekas pemeliharaan ikan lele.
Berikut cara penanganan tanah untuk media budidaya belut :
Berikut cara penanganan tanah untuk media budidaya belut :
- Masukkan tanah kedalam drum/tong hingga ketinggian 30–40 cm.
- Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.
- Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
- Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah lembut dan gembur.
Media instan ini dibuat diluar drum/tong yang merupakan campuran bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kg bahan akan menghasilkan 90 kg media instan bokashi. Setiap drum/tong ukuran 200 liter dibutuhkan 45 kg bokashi.
Bahan utama terdiri atas :
- Jerami Padi (40%).
- Pupuk Kandang (30%).
- Bekatul/dedak (20%).
- Potongan batang pisang (10%).
Bahan campuran terdiri atas :
- EM4
- Air sumur.
- Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan (molases.
Cara membuat Media Instan Bokashi untuk budidaya belut :
- Cacah jerami dan potongan batang pisang kemudian keringkan. Tanda bahan sudah kering adalah hancur ketika digenggam.
- Campuran cacahan bahan diatas dengan bahan pokok lain dan aduk hingga merata.
- Campurkan bahan campuran sedikit demi sedikit tapi tidak terlalu basah.
- Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4–7 hari. Bolak balik campuran agar tidak membusuk.
4. Mencampur Media point 1 dan 2
- Masukkan media instan kedalam tong dan aduk hingga merata.
- Massukkan air kedalam drum/tong hingga ketinngian 5 cm dan diamkan hingga terdapat plankton dan cacing (sekitar 1 minggu) selama proses ini berlangsung drum/tong tidak perlu ditutup.
- Keluarkan air dari drum/ tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
- Massukkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak ¾ bagian dan ikan ikan kecil.
- Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.
Yang perlu diperhatikan ketinggian seluruh media , kecuali tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.
Rantai pembuatan Media budidaya belut
Rantai pembuatan adalah urutan pembuatan dari pembuatan drum (1), media tanah no (2), media bokashi (3) , dicampur (4) sampai menebar benih belut
5. Memasukkan bibit belut
Rantai pembuatan Media budidaya belut
Rantai pembuatan adalah urutan pembuatan dari pembuatan drum (1), media tanah no (2), media bokashi (3) , dicampur (4) sampai menebar benih belut
- Pembuatan drum Hari 1-3
- Memasukkan media tanah hari 3-10, setiap 2 hari diaduk
- Membuat media bokashi hari ke 1-10, ditutup dan bolak balik,
- Mencampur media tanah dengan bokashi hari 11
- Campuran media diamkan dari hari 11-18, isi air sampai ketinggian 5 cm
- Ceks ketinggian air kemudian media masukkan ikan kecil dan vetsin hari 19-21
- Masukkan bibit belut hari 21
- Siap dipakai, pemberian pakan mulai Hari 24
5. Memasukkan bibit belut
Setelah semua media budidaya tersebut siap tahapan selanjutnya menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2 kg dengan jumlah bibit sebesar 80–100 ekor per kg.
Pemeliharaan dan perawatan belut dalam drum atau tong
1. Pemberian Pakan belut
Pemberian pakan mulai hari ke 3, dengan jumlah pakan max adalah 5% dari jumlah total berat belut. Pemberian pakan dilakukan pada sore hari seperti kebiasaan belut dialam yang makan disore/malam hari.
2. Pengaturan Air dalam media budidaya belut.
Lubang pengeluaran air 8 cm dari genangan air di media. Air yang mengalir menggunakan pipa paralon berupa percikan air tidak terlalu besar, karena dapat menyebabkan media terbawa arus air keluar.
3. Perawatan Tanaman Air dalam media budidaya belut.
Tanaman air ini digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan juga menjaga belut dari kepanasan.
4. Pemberian EM4 dalam media budidaya belut.
EM4 berfungsi sebagai penetralisir sisa sisa pakan, selain itu juga berfungsi untuk mengurangi bau. EM4 diberikan2-3 kali sehari dengan dosis ½ sendok makan dilarutkan dalam 1 liter air.
5. Perawatan Sekitar Lokasi media budidaya belut.
Perawatan sekitar lokasi ini untuk menjaga tong dari tanaman liar, lumut, dan hama maupun predator pemangsa seperti ayam.
Pemanenan budidaya belut dalam drum atau tong
Pemanenan dilakukan setelah 3–4 bulan budidaya dilakukan atau sesuai dengan keinginan kita dan keinginan (permintaan) pasar . Pemanenan untuk media drum/tong tentunya lebih mudah, dan belut hasil budidaya siap dipasarkan.
Semoga Bermanfaat
0 Comments